Sejarah Umum Desain Interior
Desain Interior, merupakan cabang seni rupa yang fokus terhadap perancangan ruang dalam suatu bangunan, yaitu proses penyusunan dan penciptaan elemen-elemen agar menjadi suatu kesatuan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu pada aspek estetis, keamanan dan kenyamanan ruangan.
Pernyataan diatas diperkuat oleh pernyataan Suptandar (1995:11) bahwa Desain Interior adalah ilmu atau cara pengaturan ruangan, sehingga memenuhi persyaratan untuk memperoleh kenyamanan, kepuasan kebutuhan fisik dan spiritual serta keamanan bagi pemakainya tanpa mengabaikan faktor estetika.➳ Menurut Para Ahli
D.K Ching
・Desain interior adalah merancang, menata, dan merancang ruang dalam bangunan yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan sarana untuk bernaung dan berlindung, menentukan sekaligus mengatur aktivitas, memelihara aspirasi dan mengekspresikan ide, tindakan serta penampilan, perasaan dan kepribadian.
Dodsworth
・(2009:8) Berpendapat bahwa desain interior bertujuan untuk membuat manusia sebagai pemakai ruang dapat beraktifitas dengan efektif dan merasa lebih nyaman pada ruangan tersebut.
Alexander C
・Berdasarkan pendapat alexander , desain interior adalah komponen fisik yang tepat dari suatu struktur fisik.
Perkembangan utama dalam sejarah desain interior juga dapat dilihat pada zaman Renaisans di Itali, dimana seluruh seluruh kegiatan seni mencapai puncak kejayaannya. Perkembangan seni di zaman ini banyak didukung oleh kaum bangsawan dan dan orang berpengaruh melalui kekayaan hartanya (Wealle, 1982:215).
Axel von Saldem (1987) dalam riset sejarah desain, yang dilakukannya menemukan bahwa pada akhir abad ke-16 di Itali terdapat kata "Designo Esterno"(karya yang sudah terlaksana). Saat itulah desain interior dan dekorasi interior mulai mendapatkan peran yang khusus sehingga diduga bahwa sejarahnya dimulai pada zaman ini.
❥ Perkembangan Interior di Mesir, Yunani dan Romawi Kuno
Banyak tradisi seni, yang berawal dari Mesir karena bangsa mesir kuno memiliki ketrampilan kekriyaan yang tinggi. Masyarakat mesir mampu menciptakan berbagai produk seni yang kreatif dan estetis meskipun dengan peralatan yang terbatas.
Seni inlay pada furnitur merupakan penemuan berharga yang ditemukan oleh masyarakat mesir kuno. Bahkan penemuan itu sampai sekarang masih digunakan, selain itu Mesir adalah penenun yang handal serta pembuat furnitur yang hebat, menggunakan sambungan konstruksi yang hingga kini masih lazim digunakan seperti, konstruksi dovetail, mortise dan tenon, (Aronson, 1965:312)
Selain mesir, beberapa kebudayaan kuno lain yang dapat menjadi awal mula desain interior adalah Yunani Kuno dengan bangunan kunonya difokuskan pada kuil dan bangunan publik (milik bersama) yang berfungsi religi. Kemudian bangsa romawi yang merupakan kebalikan dari Yunani, terkenal dengan bangunan dari interior yang lebih praktis untuk kepentingan duniawi.
❥ Revolusi Industri
Desain interior mulai berkembang dan lebih terjangkau / accessible untuk masyarakat umum setelah terjadi Revolusi Industri, yang pada saat itu selain banyak diproduksi produk-produk untuk kebutuhan rumah tangga dengan harga yang lebih murah sehingga dapat terjangkau oleh semua kalangan, juga mendorong munculnya Revolusi Ekonomi di Amerika, yang membuat golongan masyarakat menengah ke atas menjadi kaya dan memiliki uang yang berlebihan, sehingga muncul kebutuhan dan keinginan untuk memperindah rumahnya. Saat itu juga mulai banyak bermunculan majalah yang membahas masalah gaya desain interior yang baru serta mulai timbul kebutuhn manusia untuk mengkonsultasikan ide-ide dalam penataan rumah dan perabotnya. Hal ini mendorong berkembangnya industri desain interior.
Ada ribuan orang yang kemudian menjadi profesional dalam mendesain rumah maupun bangunan kantor maupun orang-orang yang melakukan kegiatan perancangan ruang sebagai hobi dan memberikan konsultasi gratis atau mengisi waktunya dengan mendekorasi rumahnya sendiri.
Sejarah desain interior mencatat begitu banyak kesuksesan yang dicapai oleh para pelopor desain interior. Secara umum mereka mendapatkan keuntungan dari pembelian bahan dari biaya desain secara keseluruhan serta mendapat fee untuk pelayanan jasa desain yang mereka berikan.
❥ Revolusi Industri
Desain interior mulai berkembang dan lebih terjangkau / accessible untuk masyarakat umum setelah terjadi Revolusi Industri, yang pada saat itu selain banyak diproduksi produk-produk untuk kebutuhan rumah tangga dengan harga yang lebih murah sehingga dapat terjangkau oleh semua kalangan, juga mendorong munculnya Revolusi Ekonomi di Amerika, yang membuat golongan masyarakat menengah ke atas menjadi kaya dan memiliki uang yang berlebihan, sehingga muncul kebutuhan dan keinginan untuk memperindah rumahnya. Saat itu juga mulai banyak bermunculan majalah yang membahas masalah gaya desain interior yang baru serta mulai timbul kebutuhn manusia untuk mengkonsultasikan ide-ide dalam penataan rumah dan perabotnya. Hal ini mendorong berkembangnya industri desain interior.
Ada ribuan orang yang kemudian menjadi profesional dalam mendesain rumah maupun bangunan kantor maupun orang-orang yang melakukan kegiatan perancangan ruang sebagai hobi dan memberikan konsultasi gratis atau mengisi waktunya dengan mendekorasi rumahnya sendiri.
Sejarah desain interior mencatat begitu banyak kesuksesan yang dicapai oleh para pelopor desain interior. Secara umum mereka mendapatkan keuntungan dari pembelian bahan dari biaya desain secara keseluruhan serta mendapat fee untuk pelayanan jasa desain yang mereka berikan.
Pengertian dan Sejarah Interior Gaya Industrial
Gaya desain interior industri (bahasa inggris: Industrial Design) adalah seni terapan dimana estetika dan usability (kemudahan dalam menggunakan suatu barang) suatu barang disempurnakan. Desain interior industri menghasilkan kreasi tentang bentuk, konfigurasi atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungannya, yang berbentuk 3 atau 2 dimens, yang memberi kesan estetis, dapat dipakai untuk menghasilkan produk, barang, komoditas industri atau kerajinan tangan.
❥ Pada tahun 1950an gaya arsitektur industrial awalnya merambah desain interior dan arsitektur eropa karena banyaknya bangunan bekas pabrik yang tidak lagi digunakan. Agar tidak terbengkalai, maka dilakukan penyesuaian agar gedung-gedung ini bisa dijadikan hunian yang layak dan nyaman. Akan tetapi walaupun dilakukan beberapa penyesuaian, karakter asli bangunan tidak dihilangkan.
Gaya desain interior industri (bahasa inggris: Industrial Design) adalah seni terapan dimana estetika dan usability (kemudahan dalam menggunakan suatu barang) suatu barang disempurnakan. Desain interior industri menghasilkan kreasi tentang bentuk, konfigurasi atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungannya, yang berbentuk 3 atau 2 dimens, yang memberi kesan estetis, dapat dipakai untuk menghasilkan produk, barang, komoditas industri atau kerajinan tangan.
❥ Pada tahun 1950an gaya arsitektur industrial awalnya merambah desain interior dan arsitektur eropa karena banyaknya bangunan bekas pabrik yang tidak lagi digunakan. Agar tidak terbengkalai, maka dilakukan penyesuaian agar gedung-gedung ini bisa dijadikan hunian yang layak dan nyaman. Akan tetapi walaupun dilakukan beberapa penyesuaian, karakter asli bangunan tidak dihilangkan.
Desain Interior Skandinavia
Gaya Interior Skandinavia (bahasa inggris: Scandinavian Style) memiliki karakter dengan garis-garis sederhana dan tampilan yang bersih terinspirasi dari perpaduan warna purih dan unsur kayu. Gaya yang menggambarkan suasana outdoor yang lebih memilih memasangkan kayu alami dan warna netral dari pada warna berani dan menyala. Gaya ini juga sangat berkaitan dengan iklim dan suasana lansekap (danau, hutan, pegunungan). Desain skandinavia yang memberikan suasana elegan dan fungsional yang mampu dijangkau seluruh kalangan karena produknya yang mudah dan murah.
Sejarah Awal Konsep Desain Skandinavia
❥ Gaya desain skandinavia pertama kali muncul pada awal abad ke-20 dan kemudian merebak di tahun 1950-an. Pada periode tersebut, para Desiner dari berbagai negara di Eropa memiliki tujuan yang sama untuk menginovasi dan memodernkan berbagai gagasa desain agar menjadi tren baru di kemudian hari. Disinilah desainer-desainer skandinavia mulai mengembangkan gagasan desain yang lebih mengutamakan fungsi namun tanpa mengabaikan aspek estetika dari sebuah produk desain.
Tidak lama setelah itu konsep arsitektur Skandinavia pun mulai diperkenalkan di berbagai pameran-pameran desain. Salah satunya di ekshibisi Design in Scandinavia yang diselenggarakan oleh Museum Brooklyn pada tahun 1954. Selain itu desainer-desainer skandinavia banyak menggelar ekshibisi di Amerika Serikat dan Kanada pada rentang tahun !954-1957.
Salah satu hal penting yang terus dipromosikan oleh mereka adalah cara hidup Skandinavia yang mengutamakan keindahan, kesederhanaan dan gagasan desain yang bersih.
Tujuan Desain Interior
- Memperbaiki fungsi
- Memperkaya nihai estetika
- Meningkatkan aspek psikologis dari sebuah ruangan
Referensi:
- Wealle, Marry G. (1982). Enviromental Interior. New York: Maximillan Publishing Company
- Interiordesign.id
- partimewanderer.wordpress.com
Komentar
Posting Komentar